Kegiatan bertema “Bersatu Berjuang, Menjaga dan Memajukan Sulawesi Tengah” ini diikuti sekitar 500 peserta laki-laki dan perempuan dari berbagai kabupaten dan kota di Sulawesi Tengah.

Mukerwil XII dihadiri Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat (DPP) Wahdah Islamiyah, Syaibani Mujiono, S.Sy., M.Si., Ph.D, yang memberikan arahan strategis dan motivasi bagi peserta. 

Kehadirannya menegaskan pentingnya sinergi antara pengurus pusat dan wilayah dalam memperkuat dakwah, membangun umat, serta menjaga persatuan bangsa. Kegiatan ini juga dihadiri unsur Forkopimda, ulama, tokoh masyarakat, dan elemen strategis daerah.

Ketua DPW Wahdah Islamiyah Sulawesi Tengah, K.H. Muhammad Yani Abdul Karim, Lc., M.A., menyampaikan bahwa Mukerwil XII menjadi forum strategis untuk konsolidasi, evaluasi program, serta perumusan agenda dakwah agar lebih terarah, efektif, dan berdampak nyata bagi umat dan masyarakat.

“Mukerwil ini momentum menyatukan ide, memperkuat persatuan, dan mengoptimalkan peran Wahdah Islamiyah dalam pembinaan umat dan pembangunan daerah,” ujar K.H. Muhammad Yani Abdul Karim.

Ia menegaskan komitmen Wahdah Islamiyah menghadirkan dakwah menyejukkan serta berkontribusi aktif di pendidikan, sosial, kemanusiaan, dan kebencanaan melalui sinergi dengan pemerintah dan masyarakat.

Bupati Tojo Una-Una, Ilham Lawidu, S.H., menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan Mukerwil XII dan rasa syukur Kabupaten Tojo Una-Una dipercaya menjadi tuan rumah kegiatan berskala regional ini.

“Kehadiran para ulama, ustaz, serta pengurus pusat dan wilayah membawa rahmat dan keberkahan bagi daerah ini,” kata Ilham Lawidu.

Bupati juga menyampaikan pesan Gubernur Sulawesi Tengah yang mendukung penuh pelaksanaan Mukerwil XII serta siap menindaklanjuti hasil-hasil musyawarah. Ia berharap sinergi antara ulama, umara, pengurus Wahdah Islamiyah, dan aparat keamanan terus diperkuat untuk menjaga stabilitas dan ketertiban masyarakat.

“Atas nama Gubernur Sulawesi Tengah, Musyawarah Kerja Wilayah XII Wahdah Islamiyah Sulawesi Tengah saya nyatakan dibuka secara resmi,” tegasnya.

Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung lancar, tertib, dan kondusif sebagai wujud nyata sinergi antara ulama, umara, pengurus organisasi, dan masyarakat dalam menjaga stabilitas serta keharmonisan daerah.