Ketua DPW Wahdah Islamiyah Sulteng, Ustaz Muhammad Yani, membuka kegiatan sekaligus memberikan arahan terkait penyelarasan program menuju pencapaian Visi Wahdah Islamiyah Sulteng 2030. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa forum pra mukerwil adalah momentum evaluasi agar setiap program berjalan lebih efektif dan terarah.

“Program kerja harus membawa kita semakin dekat ke visi, bukan sekadar memenuhi jadwal,” ujar Ustaz Yani.

Ia menyampaikan bahwa DPW menargetkan 75 persen indikator visi dapat tercapai pada tahun 2027 sebagai fase percepatan. Untuk itu, ia meminta setiap departemen menyusun program yang terukur, realistis, dan sesuai kebutuhan daerah.

Ustaz Yani juga menekankan posisi DPW sebagai fasilitator, bukan pelaksana teknis. Fokus utama wilayah adalah memperkuat koordinasi, pendampingan, dan monitoring kepada DPD. Ia mengingatkan perlunya pendekatan bottom-up untuk memastikan program benar-benar menjawab kebutuhan lapangan.

“Program harus disesuaikan dengan kapasitas daerah. Jangan memaksakan format pusat jika tidak cocok dengan kondisi lapangan,” tegasnya.

Dalam paparannya, ia ikut menyoroti aspek keuangan. Setiap departemen diminta lebih mandiri secara finansial dengan menyusun anggaran komprehensif yang mencakup pendapatan dan belanja. Yani juga meminta struktur wilayah mulai menerapkan aplikasi penganggaran organisasi sebagai bagian dari sistem kerja yang lebih profesional.

Adapun sejumlah fokus prioritas yang dibahas dalam sidang komisi dan pleno meliputi percepatan pencapaian indikator visi, penguatan pendampingan DPW ke daerah, pendirian sekolah formal minimal jenjang SD bagi DPD yang belum memiliki, serta pengembangan layanan kesehatan di beberapa wilayah.

Selain itu, Ustaz Yani mengingatkan pentingnya kedisiplinan mengikuti rangkaian kegiatan dari awal hingga akhir sebagai bagian dari amanah kepengurusan.

Pra Mukerwil XII ini menjadi tahapan awal sebelum pelaksanaan Mukerwil dalam waktu dekat. Forum ini diharapkan dapat menyatukan langkah seluruh struktur Wahdah Islamiyah Sulteng sehingga lebih selaras dalam mencapai target visi 2030.